Monolog Ramadhan

Hati ini kadang-kadang rindu, rindu megenangkan kenangan sewaktu kecil. Terasa ingin kembali ke saat itu. Aku sedar, aku tiada upaya untuk memutarkan kembali masa yang berlalu. Namun, hatiku menjerit ingin kembali ke saat itu.Saat aku bersama kedua nendaku.Oh, andai kata aku dapat mengembalikan masa, akulah orang yang paling bahagia sekali.Ya, aku masih ingat lagi saat itu, saat yang sedih dalam memori hidupku. Aku tak sempat menatap wajahmu kali yang terakhir. Hanya gambarmu sahaja yang menjadi tempat untuk aku melepaskan rindu.Al- Fatihah sahaja yang dapat kukirimkan buatmu.

Aku masih ingat lagi sewaktu aku meniti alam remaja.Aku dihantar ke sebuah “pondok ilmu “ yang asing buat diriku. SMUA Tarbiah Mardhiah dan Pondok Tok Ayah Kedah merupakan tempat yang asing bagiku, seorang yang langsung buta jawi dan Al-Quran. Tapi , alhamdulilah aku berterima kasih kepada guru-guruku yang sudi membimbingku. Kembara ilmuku bermula disitu. Aku diajar , dididik dan dibentuk untuk menjadi seorang manusia. Sesungguhnya, jasa kalian tidak mampu kubalas.Hanya Allah yang mampu membalasnya.

Kini, Aku menyandang jawatan baru dalam kembaraku. Title mahasiswa begitu berat untuk kupikul. Namun berkat doa kalian, aku masih mapu bertahan menghadapi cabaran-dan dugaan yang mendatang.Pintaku, doakanlah anak didikmu ini, berjaya di dunia dan akhirat.Ameen.

SALAM RAMADHAN. AYUH JADIKAN RAMADHAN KALI INI SATU PERMULAAN KECEMERLANGAN KITA.